Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk membuka satu jalan baru dalam mengurai kemacetan nampaknya segera direalisasikan. Salah satunya adalah rencana pembuatan jalan baru di kawasan Jl. Dirgantara menuju Muharto. Saat ini, kajian untuk pembukaan jalan baru di kawasan tersebut telah usai dilakukan.
Sekretaris Daerah Kota Malang Drs. Wasto menyampaikan, kajian sudah rampung dilakukan oleh tim. Namun masih akan diperdalam lagi dan diinventarisir luas bidang yang akan dimanfaatkan serta kepemilikan lahan itu sendiri. Kemudian dilanjutkan dengan perencanaan penganggaran sebagaimana ketentuan yang telah ditetapkan. “Kajian sudah selesai, nanti Dinas PUPR akan lebih pertajam untuk selanjutnya dalam menentukan anggaran,” katanya.
Menurutnya, pembukaan jalan baru itu dilakukan seiring dengan semakin padatnya lalu lintas di kawasan Sawojajar, utamanya Jalan Danau Toba. Sehingga muncul keinginan agar dibuatkan jalan baru untuk bisa memecah kepadatan lalu lintas yang terjadi di jam-jam tertentu. “Memang jalan baru ini sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi kemacetan,” imbuhnya.
Lebih jauh Wasto menyampaikan, rencana pembangunan jalan baru pada dasarnya harus disesuaikan dengan pembiayaan. Termasuk salah satunya adalah tahap pembebasan lahan yang kebanyakan sudah dimiliki atau ditempati masyarakat.
Namun sayangnya, sejauh ini ketika akan terjadi pembebasan lahan, salah satu kendala yang dialami adalah keinginan masyarakat mematok harga tanah dengan nilai jual yang sangat tinggi. Hal itu ia nilai sedikit menyulitkan proses pembangunan yang semestinya memang bisa dilakukan dengan cepat. Namun dalam kondisi seperti itu, pemerintah cenderung tetap harus memperhatikan aturan yang ada.
“Persepsi masyarakat biasanya menganggap pemerintah sangat membutuhkan. Sehingga tak jarang itu memberi harga yang seenaknya,” imbuhnya.
Selain pembebasan lahan untuk pembuatan jalan baru, Wasto juga menyampaikan jika Smart Traffic Light (TL) atau Area Traffic Control System (ATCS) akan dipasang di seluruh titik kota. ATCS memiliki sistem kontrol yang akan menyalakan lampu hijau ketika kendaraan tengah padat atau ramai. “Jadi ATCS ini juga menjadi upaya kami dalam mengurai kemacetan,” jelas Wasto. (MN).
Sumber DPUPR