Malang, Selasa 19 November 2019, BAZNAS Kota Malang peduli dhuafa Purwantoro melalui UPZ Masjid AL MUKHLISIN bertempat di Masjid Al-Mukhlisisn Jl. Batubara RW. 08 memberi bantuan berupa berupa :
1. Modal usaha Rp. 1.500.000 ( 3 orang )
2. Bantuan Rombong + perlengkapan dan modal pendamping usaha Rp. 500.000,- ( 15 orang ) tahap 1…. dan rencana tahap 2 ( 8 orang )
3. Katering berkah @ Rp. 20.000,-/hari dalam bentuk makanan katering ( 10 orang)
Penyerahan tersebut dihadiri Lurah Purwantoro, Perwakilan Kecamatan, Takmir Masjid dan pengurus UPZ Al-Mukhlisin serta masyarakat penerima bantuan, harapan bantuan tersebut bermanfaat sebagai modal usaha dan dapat berkembang sehingga meningkatkan ekonomi keluarga.
====================================================================
Program Jum’at berkah bersama UPZ Al-Muhlishin
Setiap hari jum’at yang beragama islam selalu menunaikan ibadah sholat jum’at dimasjid didaerahnya masing-masing. Akan tetapi ada yang berbeda di Masjid Al-Muhlishin yang berada di Jl. Batubara 56 Kota Malang. Bagi yang telah melaksanakan sholat jum’at mendapatkan makanan dan minuman secara gratis.
Ide berbagi makanan gratis berupa nasi sebagai makan siang kepada jamaah berawal dari diskusi ringan pak puryadi dkk yang merupakan pengurus Unit Pengumpul Zakat (UPZ) BAZNAS Kota Malang sebagai sekretaris I dan II. Kemudian ide tersebut diamini oleh Takmir Masjid Al-Muhlishin.
“Kegiatan ini baru berjalan satu bulan, ini merupakan jum’at ke-4 dan Alhamdulillah respon dari para donator sangat tinggi. Hingga jum’at ini (19/7) kami menyediakan 200 bungkus nasi”. Tutur sekretaris I UPZ Masjid Al-Muhlishin.
“Berawal dana pancingan dari UPZ Masjid Al-Muhlishin sebesar Rp 300.000, dari dana tersebut kami serahkan kepada warung yang juga Jamaah Masjid Al-Muhlishin untuk dimasakkan dengan menu yang berbeda-beda setiap jum’atnya. Dan sisanya merupakan shadaqah dari warga sekitar. kini sudah berkembang dari shadaqah spontanitas warga menjadi 200 bungkus tiap jum’atnya dan insyaAlloh terus bertambah”. Pangkasnya.
Kegiatan shadaqah Jum’at berkah sangat positif. Karena disamping dapat mempereret ukhuwah islamiyah juga ibadah yang besar pahalanya, keberadaannya bukan hanya berkaitan dengan penghambaan kepada Sang Khaliq, namun juga merupakan sikap solidaritas kepada sesama manusia. Di dalam literatur fiqih, anjuran bersedekah di hari Jumat sebagaimana waktu-waktu utama yang lain memiliki nilai keutamaan lebih besar dari pada waktu lainnya.
Hari Jumat termasuk waktu yang utama untuk bersedekah, karena Jumat merupakan hari raya orang Islam sebagaimana disebutkan dalam hadits. Penekanan bersedekah di hari Jumat dan waktu-waktu utama yang lain bukan berarti dianjurkan untuk menunda sedekah di waktu-waktu tersebut. Namun yang dimaksud adalah bersedekah di waktu-waktu tersebut memiliki pahala yang lebih besar dibandingkan waktu-waktu lainnya. Seseorang dianjurkan bersedekah kapan saja dan lebih utama lagi dilakukan di hari-hari spesial seperti Jumat.
=========================================================================
Berkah Ramadhan, BAZNAS Kota Malang tebar 1200 paket untuk TPOK Kota Malang
Bulan Ramdhan tidak disia-siakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Malang bulan dimana segala amal ibadahnya dilipat gandakan. Kali ini menyiapkan 1200 paket untuk dibagikan kepada Tenaga Pendukung Operasional Kegiatan (TPOK) atau yang kita kenal tenaga honorer di Lingkungan Pemerintah Kota Malang dan guru.
Ketua BAZNAS Kota Malang H. Sapardi mengungkapkan sebanyak 1200 paket diserahkan selama dua hari mulai hari ini (27/05/2019) sampai besok sore (28/05/2019) bertempat di parkiran Belakang Balaikota Malang.
“Ini pertama kali kami lakukan di tahun ini dan juga kami ingin memperkenalkan diri sekaligus menyapa saudara-saudara yang ada di lingkungan pemkot terutama tenaga TPOK/honorer yang perlu mendapat bantuan,” tuturnya.
Menurut mantan pegawai kemenag ini, di awal Ramadan, pihak Baznas telah melayangkan surat pemberitahuan ke seluruh OPD. Dinas-dinas diminta mengirimkan daftar tenaga honorer yang dinilai layak menerima. Dari Baznas sendiri, lanjutnya, tidak menentukan syarat-syarat penerima santunan.
“Kriteria penerima dari kami tidak ada, edaran kami hanya meminta tolong OPD merekomendasikan nama-nama yang layak. Tentunya yang berhak yang tidak mampu. Total per paket ini Rp 200 ribu,” ujarnya.
Dalam paket tersebut, masing-masing tenaga honorer mendapatkan beras premium 5 kg, gula pasir 1 kg, minyak goreng 2 kg dan kue lebaran serta uang Rp 50 ribu.
“Harapannya setelah mereka menerima santunan ini bisa meningkatkan ketaqwaan, ke depannya semoga mereka sudah membaik ekonominya dan tidak menerima bantuan lagi tapi sudah bisa memberi,” ujarnya.
Salah satu tenaga honorer, Jatmiko mengaku bersyukur mendapat santunan tersebut dapat sedikit meringankan beban.
“Alhamdulillah lah dapat santunan, lumayan. Harapannya yaa semoga tahun depan kami juga bisa dapat lagi,” ujar pria yang sehari-hari menjadi petugas kebersihan itu.
Semoga bermanfaat.