BeritaPengumumanUmum

Tahun 2020, BPS Lakukan Sensus Penduduk 5 tahunan secara Online

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto ketika memberi paparan kinerja ekspor impor di Jakarta, Jumat (15/11/2019).

Badan Pusat Statistik ( BPS) akan menggelar Sensus Penduduk 2020 secara online (dalam jaringan). Masyarakat nantinya dapat memberikan informasi data kependudukan pada bulan Februari-Maret 2020 melalui laman sensus. bps.go.id. “Basis utama sensus adalah nomor KTP dan kartu keluarga,” kata Kepala BPS Suhariyanto seperti dilansir dari laman Setkab.go.id, Rabu (27/11/2019). Situs tersebut nantinya dapat diakses baik menggunakan smartphone, tablet maupun komputer. Sedangkan untuk daerah yang belum terjangkau sinyal telekomunikasi, petugas BPS lah yang nantinya akan terjun ke lokasi dengan menggunakan metode tradisional. Baca juga: BPS: Pertumbuhan Ekonomi RI Mudah Tergelincir di Bawah 5 Persen Adapun verifikasi ulang data akan dilaksanakan pada Juli 2020, dengan cara terjun ke lapangan dan pencacahan. Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, sensus ini diharapkan mampu menghasilkan data penduduk yang berkualitas Saat ini, data penduduk yang dimiliki pemerintah masih sangat beragam. “Misalnya, jumlah penduduk Indonesia apabila didasarkan dari data BPS dan Bappenas sebesar 264,2 (juta), sedangkan jika menggunakan data dari Dukcapil Kemendagri sebesar 263,9 juta,” kata Muhadjir. Baca juga: Ini Keunikan Sensus Penduduk Suku Baduy Dalam Adanya perbedaan data ini menimbulkan persoalan, terutama dalam kurang maksimalknya pelaksanaan kebijakan yang dijalankan pemerintah. Sementara, untuk membangun satu data kependudukan, menurut dia, diperlukan sinkronisasi antara data Dukcapil Kemendagri yang de jure dan teregistrasi sesuai dokumen kependudukan, dengan BPS yang dilakukan secara de facto melalui sensus. Muhadjir menambahkan, sensus penduduk dapat menghasilkan data yang kredibel dan valid. Sehingga, dapat menyediakan parameter demografi dan proyeksi penduduk serta karakteristik penduduk lainnya untuk keperluan proyeksi penduduk dan indikator SDG’s.
sumber :  https://nasional.kompas.com/

=============================================================================

Gandeng Humas K/L se-Indonesia, SP2020 Kian Siap Untuk Berlayar

Jakarta – Tak sia-siakan kesempatan, Badan Pusat Statistik (BPS) manfaatkan Forum Tematik Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) kali ini untuk menyosialisasikan Sensus Penduduk 2020 (SP2020). Kegiatan yang diadakan pada Rabu (04/11) dan bertempat di Best Western Hotel, Jakarta ini dihadiri oleh perwakilan puluhan kementerian/lembaga (K/L) yang tergabung sebagai anggota bakohumas. Lewat forum ini, BPS ingin kembali menegaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) punya peran besar dalam menyukseskan SP2020. Utamanya dalam meningkatkan response rate Sensus Penduduk Online (SPO).
Staf Ahli Menteri Bidang Hukum Kementerian Komunikasi dan Informatika, Henri Subiakto, menyatakan bahwa sensus penduduk tidak semata hanya milik BPS, ”BPS hanya mencatat. Pengguna datanya nanti ya kementerian-kementerian ini juga. Karena tanpa data, kebijakan bisa tidak tepat. Bisa melenceng” , ungkapnya. Hendri berharap, humas pemerintah yang ada di tiap K/L bisa ikut menyosialisasikan pelaksanaan SP2020 kepada para pegawai di instansinya masing-masing. Sependapat dengan Hendri, Kecuk Suhariyanto selaku Kepala BPS juga mengungkapkan, “Kesuksesan SP2020 nanti adalah sukses kita semua. Jadi kuncinya satu, yaitu kolaborasi.”
Selanjutnya, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Margo Yuwono mengajak seluruh peserta forum untuk mengenal SP2020 lebih jauh. Margo bercerita mengenai inovasi yang ada di SP2020, mulai dari penggunaan metode kombinasi hingga adanya cara pengisian baru, yaitu pengisian secara online yang dapat dilakukan dengan cara mengakses laman resmi sensus.bps.go.id selama 15 Februari – 31 Maret 2019. Selain itu, Margo menjelaskan bahwa BPS juga telah menjalin kerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menjamin keamanan dan kerahasiaan data baik yang dikumpulkan secara online maupun wawancara.

Koordinasi dan Kolaborasi Menuju Satu Data Kependudukan Indonesia

Malang – Bertempat di Ruang Sidang Balai Kota Malang telah dilaksanakan rapat Koordinasi Satu Data Kependudukan. Rakor ini dihadiri oleh Walikota Malang Drs. H. Sutiaji, Wakil Kota Malang Ir.H. Sofyan Edi Jarwoko, Sekda Kota Malang Drs. Wasto, SH, MH, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang Drs. Sunaryo, M.Si, forpimda dan perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Malang .

Rakor ini membahas pelaksanaan Sensus Penduduk (SP) 2020 yang akan digelar bersamaan dengan 54 negara lain secara serentak. Beberapa negara yang akan menggelar SP bersamaan dengan Indonesia adalah Amerika Serikat, China, Jepang, Singapura, dan Malaysia. Sensus penduduk ini pertama kali digelar pada tahun 1961, dan tahun 2020 ini merupakan sensus penduduk yang ke tujuh kalinya.

Dalam sambutannya Walikota Malang Sutiaji menekankan kejujuran saat melakukan pengisian dalam SP 2020 ini. “Kejujuran informan penting, jangan sampai orang mengaku bahwa ini sensus, kebiasaan kita adalah tidak jujur. Karena database ini menjadi parameter yang sering saya sampaikan bahasa premis, minor dan mayor ketika kita salah, tidak akurat maka jangan harapkan konklusinya akan benar”, ujar Pak Aji.

“Karena jujur ketika online, maka akan menekan cost/pembiayaan dari BPS dan itu adalah uang rakyat, itu yang pertama. Yang kedua, kalau pakai online harapan kami akan lebih gampang, tidak harus bertemu antara petugas cacah dengan penduduk ”, tegas Sutiaji

Selanjutnya, Kepala BPS Kota Malang Sunaryo menyampaikan terimakasih atas dukungan dan komitmen Walikota Malang terhadap Sensus Penduduk 2020. “Adapun dua tujuan utama sensus penduduk tahun 2020 yaitu yang pertama menyediakan data, jumlah, komposisi, distribusi dan karakter menuju satu data kependudukan Indonesia. Yang kedua menyediakan parameter demografi dan proyeksi penduduk serta karakteristik penduduk lainnya untuk keperluan proyeksi penduduk dan indikator SDGs” ujarnya.

Data hasil sensus penduduk tahun 2020 ini tidak hanya bermanfaat sekarang namun juga untuk mengantisipasi apa yang terjadi di Indonesia dimasa yang akan datang. Inovasi dalam sensus penduduk 2020 ini akan menggunakan metode kombinasi dan Multimode Data Collection.

Sensus penduduk online akan dilaksanakan pada tanggal 15 Februari sampai dengan 31 Maret 2020 dengan mengakses website sensus.bps.go.id, Selanjutnya masyarakat yang belum mengikuti sensus penduduk online akan didatangi petugas sensus pada bulan Juli 2020. “Dalam waktu dekat, awal pelaksanaan sensus penduduk online akan diselenggarakan rapat koordinasi di tingkat kecamatan dngan mengundang camat dan masyarakat yang memiliki peran dalam penggalian informasi. Mengingat bahwa untuk mencapai keberhasilan sensus penduduk online tentu harus memberikan data yang jujur dan benar sehingga kita perlu berkoordinasi dan berkolaborasi dengan pemerintah” pungkas Sunaryo.(KVA/EM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *